Mourinho yang menjadi alasan striker bertubuh kekar itu menangis.
Didier Drogba dikenal sebagai striker tangguh asal Pantai Gading yang tidak segan-segan untuk berduel dengan ketangguhan bek lawan. Namun siapa nyana di balik ketangguhannya di lapangan hijau, striker bertinggi badan 1,89 Cm ini pernah menangis tersedu-sedu seperti bayi.
Itu dialami striker Galatasaray tersebut kala masih membela Chelsea lima tahun silam, tepatnya pada 20 September 2007. Di mana saat itu hari terakhir Jose Mourinho melatih Chelsea. Mourinho sendiri merupakan figur penting di mata Drogba.
Seperti dilansir Marca, suasana tempat latihan Chelsea saat itu seperti acara pemakaman. Para pemain memang sudah mengetahui kabar jika Mou akan meninggalkan Stamford Bridge dan akan berpamitan kepada seluruh pemain.
Kepergian pelatih asal Portugal itu membuat suasana latihan dirundung kesedihan. Namun pemain yang menampilkan ekspresi kesedihan mendalam adalah Drogba saat Mourinho mengunjungi kamar ganti dan memeluk para pemain Chelsea satu persatu.
"Drogba menangis seperti bocah kecil, seakan-akan dia telah kehilangan sesuatu yang sangat penting. Suasana saat itu sangat menyentuh hati semua orang yang ada di sana," kata rekan Drogba di Chelsea, Paulo Ferreira seperti dilansir Marca.
Drogba pantas bersedih, karena pelatih yang kini menukangi Real Madrid inilah yang mengangkat kariernya hingga menjadi salah satu striker papan atas Eropa. "Dia pergi ke Prancis untuk mengkontrak saya dan mengatakan kepada saya bahwa saya akan seperti Samuel Eto'o atau Thierry Henry," kata Drogba.
"Jujur, saya mencapai segalanya dengan dia. Ketika dia mengucapkan selamat tinggal, itu seperti sesuatu yang tidak nyata. Kami memiliki hubungan yang sangat dekat. Kami bertarung untuknya. Kami adalah pemain bagus tapi dia membuat kami lebih baik,"
Post a Comment