Teka-teki Siapakah Pengganti Mancini
Written By blogger on Wednesday, May 15, 2013 | 4:58 PM
Terdepaknya Roberto Mancini dari kursi pelatih Manchester City menimbulkan spekulasi soal siapa penerusnya di Etihad Stadium musim depan. Beberapa nama pelatih top Eropa pun naik kepermukaan sebagai calon pengganti Mancio.
Setelah mempersembahkan gelar juara Premier League musim lalu, tim asuhan Mancini gagal mempertahankan mahkota juara di musim ini. The Citizens bahkan harus mengakui keunggulan 12 poin dari rival sekota mereka, Manchester United, yang keluar sebagai juara.
Tidak hanya di kancah Premier League, ManCity juga gagal mendulang gelar di Piala FA. Kekalahan 0-1 dari Wigan Athletics akhir pekan lalu membuat Mancio nirgelar akhir musim ini.
Performa ManCity pun kurang greget musim ini. Jumlah gol Sergio Aguero cs pun melorot tajam menjadi 64 saja, berbanding jauh dari torehan musim lalu (91 gol). Gawang Joe Hart pun rawan kebobolan musim ini (31 kali kebobolan) dibanding tahun lalu (29 kali).
Kecewa dengan hasil tersebut, Mancini pun terdepak dari kursi pelatih pada 13 Mei 2013. Seperti ditulis situs resmi klub, alasan The Citizens memecat pria 48 tahun itu karena tak mampu mengantarkan City bersaing di kompetisi Eropa serta mempertahankan trofi Premier League yang diraih musim lalu.
"Mancini akan selalu dikenang karena membawa City meraih trofi pertama mereka setelah 35 tahun pada Piala FA 2011. Tapi, target klub tidak hanya itu. Dia jelas sudah gagal mencapai target yang diinginkan petinggi klub," jelas mantan pemain ManCity, Danny Mills, kepada Manchester Evening News.
Usai kabar pemecatan Mancini, alur berita pun berubah menjadi menebak siapa suksesor pria Italia itu. Ini pun jadi santapan media-media Inggris dan Italia. Beberapa dari mereka bahkan sudah menyebut beberapa nama yang akan merapat ke ManCity.
Manuel Pellegrini (Malaga)
Nama Pellegrini menjadi salah satu kandidat terkuat pelatih ManCity musim depan. Kesuksesan pria Chile itu mendongkrak penampilan tim medioker La Liga, Malaga, di kancah Liga Champions jadi salah satu alasan.
Tim yang sedang didera masalah finansial itu secara mengejutkan berhasil menang atas tiga lawan mereka di fase Grup. Padahal, yang dihadapi adalah AC Milan, Zenit St Petersburg dan Anderlecht. Pada babak selanjutnya, Malaga sukses menyingkirkan Porto. Sebelum akhirnya mentok di babak perempat-final oleh Borussia Dortmund.
Kepergian Pellegrini dari stadion La Rossaleda sendiri tampaknya hanya tinggal menunggu waktu. Pasalnya, Malaga kurang dapat bersaing di papan klasemen Primera Division. Klub berjuluk Los Boquerones itu hanya menduduki peringkat enam, dan memiliki jarak cukup lebar dengan para pesaingnya. Kemungkinan untuk tampil di Eropa pun menyusut.
Menurut Daily Mail, Pellegrini sebenarnya sudah setuju mengambil alih kursi pelatih ManCity dengan kontrak dua tahun. Tapi kepindahan itu bisa terganjal, karena Barcelona juga mengincar jasanya. Kondisi kesehatan pelatih Barca, Tito Vilanova, diragukan setelah menjalani operasi kanker pertengahan musim kemarin.
Antonio Conte (Juventus)
Nama selanjutnya yang digadang-gadang akan merapat ke Manchester biru adalah allenatore Juventus itu. Suksesnya membawa Bianconeri merebut scudetto dua musim beruntun jelas menjadi alasan utama.
Penampilan Andrea Pirlo dan kawan-kawan pun sangat stabil dan tak tertandingi di Serie A sejak ditangani Conte. Pesaing utama mereka macam AC Milan, Napoli sampai Fiorentina harus bekerja keras memangkas defisit poin dari sang pemuncak klasemen.
Meski sukses, peracik strategi berusia 43 tahun itu tampak ingin menjajal liga lain di luar "negeri spaghetti". Premier League pun jadi incarannya. "Saya harap bisa menjadi pelatih di Premier League di masa depan," ujar Conte dilansir media Italia, La Gazzetta dello Sport.
"Sebagai seorang pemain, saya tidak merasakan bermain di luar negeri. Saya ingin merasakannya sebagai manajer. Saya punya keinginan ini yang bisa mengembangkan karir profesional saya. Waktunya pasti akan datang," imbuhnya menambahkan.
Dengan terbukanya kesempatan itu, ManCity bisa bergerak cepat untuk mendapatkan tandatangannya. Tapi usaha itu tidak akan mulus, karena jasa Conte juga diinginkan oleh Paris Saint-Germain dan Chelsea.
Jurgen Klopp (Borussia Dortmund)
Die Borussian mencapai titik puncak saat berada dibawah asuhan Klopp. Mantan penyerang yang menghabiskan karir di Mainz 05 itu membuat juara Bundesliga 2010-11 dan 2011-12 itu tampil menakutkan dengan serangan balik cepatnya.
Keinginan ManCity untuk merekrut Klopp mungkin didasari oleh pertemuan kedua tim di fase grup Liga Champions. Kala itu, Dortmund sukses menahan ManCity di Etihad, sebelum menang tipis 1-0 di Signal Iduna Stadium.
Tidak hanya The Citizens yang jadi korban. Favorit juara Liga Champions, Real Madrid, juga dipaksa bekerja keras menghadapi gempuran Dortmund. Dominasi wakil Jerman itu semakin terlihat setelah "menendang" Madrid pada babak semifinal.
Strategi counter-attack yang efisien membuat mereka menang telak 4-1 di kandang. Dengan keunggulan agregat yang cukup besar, Dortmund pun berhasil melaju ke babak final Liga Champions. Meski kalah 0-2 pada laga di Santiago Bernabeu.
Kehebatan Klopp memadukan pemain-pemain muda talenta Jerman dengan pemain senior berbuah manis. Sejumlah nama bintang baru pun bermunculan. Hal ini yang tampaknya ingin ditiru oleh ManCity, yang selama ini lebih fokus menghamburkan uangnya untuk belanja pemain.
Tapi mimpi untuk mendapatkan Klopp akhir musim nanti tampaknya harus ditahan oleh ManCity. Pasalnya, sang pelatih enggan hijrah dari Bundesliga.
"Saya pikir surganya sepakbola adalah Bundesliga. Liga kami sangat kompetitif dan menarik, dengan stadion dan fans yang luar biasa," ujar Klopp seperti dilansir Bild.
"Tentu saja, Inggris mirip dengan ini. Tapi apakah saya bermimpi akan menangani tim di Inggris, pembahasan itu sudah lewat. Hal itu saya inginkan saat baru menjadi manajer," papar pelatih yang menyumbangkan empat gelar untuk Dortmund sejak melatih musim 2008.
Jose Mourinho (Real Madrid)
Karir The Special One di ibukota Spanyol tampaknya tinggal menunggu waktu saja. Mourinho sudah menyatakan tidak kerasan lagi menghadapi atmosfer La Liga. Ia ingin kembali ke Premier League. Chelsea pun disebut-sebut akan segera menampungnya.
Tapi, pemecatan Mancini bisa mengubah spekulasi tersebut. Keberhasilan Mourinho membesut tim-tim yang terpuruk amat dibutuhkan The Citizens untuk mengangkat performa mereka musim depan. Gelontoran dana yang dijanjikan klub milik Sheikh Mansour juga bisa menarik perhatian Mou.
Meski tidak sesanter beritanya bergabung dengan Chelsea, dukungan untuk pria Portugal itu menukangi ManCity pun sudah berhembus. Bahkan, mantan manajer ManCity, Brian Horton, tak ragu untuk mengajukan nama Mourinho dibanding Pellegrini.
"Orang-orang akan sangat senang jika Mourinho bergabung ke sini. Dia dibicarakan oleh semua orang dan memiliki faktor "wow" untuk Manchester. Saya tidak mengatakan hal yang buruk soal Pellegrini, karena dia manajer yang bagus. Tapi saya pikir Mourinho adalah nama yang tepat," ujar Horton pada Sky Sports.
ManCity sendiri sampai sekarang belum membuat keputusan siapa manajer mereka musim depan. Kemungkinan, mereka akan menunggu seluruh liga selesai sebelum melakukan pengumuman resmi. Jadi sampai saat ini, teka-teki siapa pengganti Mancini masih tanda tanya.
Labels:
berita,
luar negeri,
sports
Post a Comment